Model data adalah Sekumpulan
konsep-konsep untuk menerangkan data, hubungan-hubungan antara data dan
batasan-batasan data yang terintegrasi di dalam suatu organisasi.
Pada proses penyimpanan
data tradisional, tiap area fungsional organisasi cenderung mengembangkan
aplikasi secara masing-masing untuk mengakomodasi proses organisasi dalam
wilayah fungsionalnya. Pendekatan tradisional ini dapat memicu terjadinya
redudansi data, yaitu ketika divisi yang berbeda menyimpan informasi yang sama.
Sebagai contoh, pada divisi pinjaman komersial sebuah bank, bagian marketing
dan kredit mungkin akan mengkoleksi informasi tentang customer yang sama.
Teknologi database
dapat menyelesaikan sebagian permasalahan pada pendekatan tradisional. Suatu
definisi yang lebih tepat untuk database adalah sekumpulan data yang dikelola
untuk melayani beberapa aplikasi secara efisien dengan sentralisasi data dan
meminimalisasi redudansi data.
Namun, dengan
pendekatan database management system, bukan berarti permasalahan pengolahan
data selesai. Manish Srivatava (2003) mengemukakan bahwa aplikasi dalam
organisasi kebanyakan dikembangkan dalam suatu batasan departemen organisasi.
Organisasi yang telah terlanjur memiliki banyak aplikasi seringkali terjebak
dalam spaghetti application, di mana antar aplikasi memiliki kesamaan data dan
fungsi layanan. Aplikasi-aplikasi yang telah lama dikembangkan dan digunakan
oleh organisasi untuk menangani aktifitas dan proses organisasi biasa disebut
legacy system.
Untuk menangani legacy
system yang mungkin memiliki kesamaan data dan fungsi layanan, kata kunci yang
seringkali digunakan adalah integrasi. William Tse menyebutkan bahwa setidaknya
terdapat 3 model dalam integrasi aplikasi, yaitu:
Integrasi Presentasi,
yaitu suatu user interface yang menyediakan akses pada suatu aplikasi. Adapun
model integrasi presentasi ini dapat dilihat pada Gambar-1.Keuntungan dari
model integrasi presentasi adalah resiko dan biaya rendah, teknologi yang
tersedia relatif stabil, mudah untuk dilakukan, cepat untuk diimplementasikan,
tidak perlu merubah data sumber. Sedangkan kelemahan ada pada performan,
persepsi, dan tidak adanya interkoneksi antara aplikasi dan data.
Gambar 1
Integrasi Data, yaitu
model integrasi data yang dilakukan langsung pada database atau struktur data
dari aplikasi dengan mengabaikan presentasi dan business logic ketika membuat
integrasi. Model integrasi data dapat dilihat pada Gambar-2.
Gambar 2
Keunggulan dari model
integrasi data ada pada fleksibilitas yang lebih baik dari model presentasi dan
memungkinkan data digunakan oleh aplikasi lain. Namun jika ada perubahan model
data, maka integrasi tidak berfungsi lagi
Integrasi Fungsional,
melakukan integrasi pada level business logic dengan memanfaatkan distributed
processing middleware. Model integrasi fungsional dapat dilihat pada Gambar-3.
Gambar 3
Keunggulan dari
integrasi fungsional ada pada kemampuan integrasi yang kuat di antara model
integrasi yang lain. Selain itu, model integrasi fungsional menggunakan true
code reuse infrastructure untuk beberapa aplikasi pada enterprise.